Mengulang PATI

       Sejak tahun 1914, Malang secara resmi berdiri sebagai kotapraja. Dalam sejarahnya yang panjang, Malang memiliki beberapa julukan, salah satunya Kota Pendidikan. Julukan itu tak lepas dari banyaknya institusi pendidikan yang berdiri di Malang, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur mencatat, ada 3 perguruan tinggi negeri dan 46 perguruan tinggi swasta di kota ini. Selain itu, terdapat lebih dari 300 ribu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke yang belajar di Kota Malang.       Tidak heran jika Malang menjadi kota pilihan bagi para calon mahasiswa di Indonesia, selain Yogyakarta.Jejak Kota Malang sebagai Kota Pendidikan sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda. Saat itu, belanda telah mendirikan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yang merupakan sekolah menengah setara dengan SMP di Kota Malang. Lalu, ada Europeesche Lagere School (ELS) dan Hollandsch Chineesche ...

  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan perguruan tinggi swasta yang didirikan tahun 1964 dan berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah. Saat ini, UMM memiliki 62 program studi dalam beberapa jenjang pendidikan (vokasi, sarjana, magister, doktor, dan profesi). UMM sendiri telah meraih predikat Unggul pada akreditasi nasional dan memperoleh gelar Kampus Islam Terbaik Nomor 1 di Dunia versi UniRank Maret 2021. Selain itu, UMM juga berhasil meraih Bintang Tiga QS-Star dan meraih penghargaan ASEAN Energy Award. Beberapa program studi di UMM juga telah memperoleh sertifikasi Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA) dan Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguru...

Dengan kehadiran revolusi industri 4.0 dengan segala aspeknya memberikan harapan sekaligus juga tantangan bagi pembangunan sektor perunggasan. Ia mencontohkan tentang sistem otomatisasi, yakni beberapa perangkat budidaya pemeliharaan ayam bisa dipantau secara seketika melalui  sistem komputer, sehingga mengurangi tingkat kesalahan dalam pencatatan, serta dapat bekerja dengan akurat. Industri 4.0 bisa dirancang untuk  mencakup mulai dari kandang hingga ke meja makan, sehingga diperlukan adanya hubungan sinergis dengan pihak-pihak di dalam rantai mulai sejak dari kandang hingga konsumen akhir. Oleh karena itu, sangat penting adanya berbagai aplikasi (apps) yang menghubungkan pabrik olahan dengan pemasok bahan mentah atau di farm hingga ke pelanggan. Alur proses yang menghubungkan antar mata rantai tersebut amat penting, sehingga diharapkan adanya aneka macam data, baik itu pasokan bahan baku maupun ketersediaan kendaraan untuk mengirim produk ke setiap tujuan dengan jaminan mu...